Jika Anda seorang dokter, tentu Anda sudah terbiasa mengenakan jas putih / snelli. Tetapi, pernahkah Anda berhenti sejenak dan berpikir mengapa kita mengenakan apa yang kita kenakan saat ini? Mari kita bernostalgia melalui sejarah seragam medis.
Masa Abad Pertengahan: Dari Jubah Rohaniwan hingga Jubah Dokter
Selama Abad Pertengahan, peran rohaniwan dan dokter seringkali saling terkait dan tidak jelas batasannya. Rohaniwan biasanya menyediakan layanan medis, yang menyebabkan adanya asosiasi kuat antara pakaian keagamaan dan pakaian medis di masa-masa awal ini. Seragam utama pada masa itu, mirip dengan jubah para biarawan atau pendeta, yang berupa gaun panjang berwarna gelap.1
Seiring bertambahnya prestise profesi medis selama Era Renaisans, dokter mulai membedakan diri mereka dari rohaniwan dan penyedia layanan kesehatan lainnya dengan mengenakan gaun berwarna hitam atau gelap. Penampakannya khas dan melekat di benak kita saat ini, karena topeng “khas”-nya di masa-masa wabah Black Death.2
Transformasi Besar: Menuju Warna Putih
Pada akhir abad ke-19, dunia medis berkembang pesat, begitu pula pakaian para praktisinya. Berkat kepopuleran teori kuman, kebersihan dan sterilisasi menjadi sangat penting. Komunitas medis meninggalkan pakaian gelap menjadi warna putih yang bersih.3 Perubahan ini melambangkan kebersihan dan kesterilan, dan warna putih dengan cepat menjadi warna identik dengan bidang medis.
Evolusi Jas Putih
Pada abad ke-20, seragam medis mengalami perubahan lebih lanjut. Gaun tradisional berevolusi menjadi jas lab putih modern yang sangat akrab kita lihat saat ini. Desain baru ini, dengan panjang yang lebih pendek dan kantong yang praktis, memberikan dokter mobilitas dan kenyamanan yang lebih baik.4
Scrubs: Kenyamanan dan Praktikalitas
Pada pertengahan abad ke-20, muncul “scrubs“—pakaian nyaman dan mudah dibersihkan yang mengambil nama dari proses “scrub” sebelum operasi. Awalnya dikhususkan untuk ahli bedah dan staf ruang operasi, scrubs secara bertahap menjadi seragam standar untuk semua penyedia layanan kesehatan.5
Dari Kaku Monoton ke Stylish: Personalisasi Seragam Medis
Dalam beberapa tahun terakhir, tren personalisasi telah merambah bidang medis. Meskipun fungsionalitas tetap menjadi yang paling penting, kini kita bisa melihat scrubs dalam berbagai warna, pola, dan gaya. Dokter masa kini dapat mengekspresikan kepribadian mereka sambil tetap menjaga profesionalitas.6
Jadi, itulah singkatnya perjalanan menarik sejarah seragam medis. Dari masa awal dengan jubah yang mirip pakaian rohaniwan, jas putih dokter, kemunculan scrubs, hingga tren personalisasi baru-baru ini, kita telah menempuh perjalanan yang panjang. Sungguh menarik untuk menyadari bagaimana fashion telah merambah profesi kita, secara halus mempengaruhi bagaimana kita dipersepsikan dan bagaimana kita mempersepsikan diri kita sendiri. Mari buat dunia medis jadi lebih stylish!
Dokter suka yang mana? Tulis di kolom komentar yaa dok!
Referensi
- Risse, G. B. (1999). *Mending Bodies, Saving Souls: A History of Hospitals.* New York, NY: Oxford University Press.
- Duffin, J. (2010). *History of Medicine: A Scandalously Short Introduction.* Toronto, Canada: University of Toronto Press.
- Barr, J., & Rosenberg, C.E. (1985). *The White Plague: Tuberculosis, Man, and Society.* New Brunswick, NJ: Rutgers University Press.
- Edmonson, J.M. (1993). *American Surgical Instruments: The History of Their Manufacture and a Directory of Instrument Makers to 1900.* San Francisco, CA: Norman Publishing.
- Tschudin, V., & Davis, C. (2008). *The Changing World of the Nurse.* Elsevier Health Sciences.
- Timmons, S., & East, L. (2011). Uniforms, status and professional boundaries in hospital. *Sociology of Health & Illness*, 33(7), 1035–1049.
About Docquity
If you need more confidence and insights to boost careers in healthcare, expanding the network to other healthcare professionals to practice peer-to-peer learning might be the answer. One way to do it is by joining a social platform for healthcare professionals, such as Docquity.
Docquity is an AI-based state-of-the-art private & secure continual learning network of verified doctors, bringing you real-time knowledge from thousands of doctors worldwide. Today, Docquity has over 400,000 doctors spread across six countries in Asia. Meet experts and trusted peers across Asia where you can safely discuss clinical cases, get up-to-date insights from webinars and research journals, and earn CME/CPD credits through certified courses from Docquity Academy. All with the ease of a mobile app available on Android & iOS platforms!