Herpes Zoster (HZ), cacar api (disingkat: CAPI), merupakan reaktivasi virus varicella-zoster (VZV) laten pada ganglia sensoris, yang sebelumnya menyebabkan varicella (cacar air). Reaktivasi CAPI biasanya terjadi pada individu usia lanjut atau dengan penurunan imunitas.
Epidemiologi Cacar Api
- Insidens CAPI meningkat pada usia >50 tahun.
- Sekitar 20-30% populasi akan mengalami CAPI setidaknya sekali dalam hidup.
- Risiko lebih tinggi pada pasien dengan HIV, kanker, atau pengguna imunosupresan.
Manifestasi Klinis
- Prodromal: nyeri neuropatik (terbakar, menusuk), disertai malaise dan demam ringan.
- Ruam: muncul dalam 1–5 hari, berupa papul-vesikel unilateral di sepanjang dermatom, biasanya thoracal, oftalmikus, sacral kranial. Durasi: 2–4 minggu. Lesi berkeropeng dalam 7–10 hari.
- Fase akut: papul → vesikel → pustula → krusta
Varian klinis:
- Herpes zoster ophthalmicus
- Herpes zoster oticus (Ramsay Hunt syndrome)
- Zoster sine herpete
Diagnosis
Diagnosis klinis CAPI berdasarkan distribusi dermatomal dan karakteristik lesi.
Pemeriksaan penunjang (jika diperlukan):
- PCR VZV dari cairan vesikel (gold standard).
- Tzanck smear (tidak spesifik).
- Serologi untuk konfirmasi pada kasus atipikal.
Penatalaksanaan Herpes Zoster
1. Antiviral
- Acyclovir 800 mg 5x/hari selama 7 hari – 10 hari.
- Valacyclovir 1000 mg 3x/hari selama 7 hari.
- Famciclovir 500 mg 3x/hari selama 7 hari.
Efektivitas pemberian antivirus maksimal jika diberikan <72 jam sejak onset lesi, dapat menurunkan durasi ruam dan risiko Postherpetic Neuralgia jika diberikan dini.
2. Analgesik
- Nyeri akut: paracetamol, NSAID
- Nyeri berat / Postherpetic Neuralgia : gabapentin, pregabalin, amitriptyline
- Topikal: lidokain patch 5%, capsaicin
- Intervensi: blok saraf, TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)
3. Kortikosteroid oral
- Methylprednisolone: hanya untuk kasus berat, bersama antivirus
Tujuan: mengurangi inflamasi dan risiko Postherpetic Neuralgia
- Antibiotik
Jika terdapat infeksi sekunder (cellulitis, impetigo)
Pencegahan
- Asupan nutrisi seimbang
- Olahraga teratur minimal 150 menit dalam seminggu
- Tidur cukup 7-8 jam sehari
- Tidak merokok
- Pemeriksaan Medical Check Up berkala untuk deteksi dini faktor risiko
- Vaksinasi Cacar Api (CAPI), bisa diberikan satu – dua dosis tergantung jenis vaksin.
- Indikasi vaksinasi
- Semua individu ≥50 tahun, terutama dengan riwayat Herpes Zooster atau komorbid
- Pasien imunokompromais (dengan pertimbangan jenis vaksin)
Komplikasi
- Postherpetic Neuralgia (PHN): nyeri persisten >
- 90 hari, terutama pada pasien usia lanjut.
- Infeksi sekunder bakteri.
- Herpes zoster oftalmikus (pada nervus trigeminus cabang 1), risiko keratitis/permanen kehilangan penglihatan.
- Ramsay Hunt Syndrome (pada ganglion genikulat) menyebabkan paralisis fasialis + vesikel aurikularis.
Algoritma
Kesimpulan
Penanganan Herpes Zoster di praktik klinik memerlukan pendekatan holistik—dimulai dari diagnosis dini berdasarkan temuan klinis dan pemeriksaan penunjang yang tepat, pemberian antiviral secara cepat untuk meminimalkan durasi lesi serta risiko postherpetic neuralgia, manajemen nyeri individual dengan kombinasi analgesik sistemik, topikal, maupun intervensi saraf, hingga pertimbangan kortikosteroid pada kasus berat.
Pencegahan melalui vaksinasi aktif, didukung gaya hidup sehat dan skrining berkala pada kelompok risiko, menjadi pilar utama mengurangi kejadian dan komplikasi HZ. Sinergi antardisiplin serta edukasi pasien tentang pentingnya deteksi dan terapi tepat waktu akan meningkatkan hasil klinis dan kualitas hidup penderita.
Referensi :
- Gagliardi AMZ et al. Vaccines for preventing herpes zoster in older adults. Cochrane Database. 2019.
- CDC. Shingrix recommendations. 2024 Update.
- Indonesian Dermatology Association – Pedoman Praktik Klinis HZ 2023.
- Strezova A, et al. Open Forum Infect Dis. 2022;9(10);ofac485; 5. CDC. Shingles vaccine Recommendations. 2024;
- Patil A, Goldust M, Wollina U. Viruses. 2022;14(2):192.
- Cunningham AL, et al. New Engl J Med.2016;375(11):1019-32.
- PAPDI. Jadwal Imunisasi Dewasa; 2025
Tentang Docquity
Docquity adalah komunitas dokter Terpercaya di Asia. Melalui jaringan pembelajaran berkelanjutan berbasis AI yang aman dan terjaga privasi, Docquity menyajikan pengetahuan real-time dari ribuan dokter terverifikasi di seluruh dunia. Saat ini, Docquity memiliki lebih dari 400.000 dokter yang tersebar di enam negara di Asia.
Temukan para ahli dan rekan terpercaya se-Asia di mana Anda dapat mendiskusikan kasus klinis dengan aman, mendapatkan wawasan terbaru dari webinar dan jurnal penelitian, serta mendapatkan kredit CME/CPD melalui kursus bersertifikat dari Docquity Academy. Akses semuanya melalui kemudahan aplikasi mobile yang tersedia di platform Android & iOS!