Candida Auris, merupakan jenis jamur yang mematikan, dan menyebar dengan cepat di Amerika Serikat. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), jamur tersebut membunuh setidaknya sepertiga orang yang terinfeksi. Jamur ini lebih banyak ditemukan di rumah sakit dan fasilitas medis. Manifestasi klinisnya antara lain termasuk demam dan menggigil yang tetap berlanjut bahkan setelah minum antibiotik.
Melawan Infeksi Jamur
Menurut data yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Candida Auris (C. Auris), merupakan jamur yang resisten terhadap obat dan berpotensi mematikan, menyebar dengan cepat di fasilitas kesehatan di seluruh Amerika Serikat, Jamur ini dapat menyebabkan penyakit parah pada pasien dengan sistem imunitas yang lemah. Sejak pertama kali diidentifikasi di Amerika Serikat pada tahun 2016, penyebaran pasien yang terdiagnosis terinfeksi C. auris melalui skrining telah meningkat secara signifikan.
Dr. Paul Byers, ahli epidemiologi dari Mississippi, melaporkan bahwa setidaknya 12 individu telah terinfeksi C. auris dan 4 kasus kematian di antaranya. Departemen Kesehatan Mississippi saat ini sedang berjuang melawan peningkatan kasus infeksi jamur yang bersamaan dengan peringatan terbaru dari CDC.
Saat ini, terdapat dua fasilitas perawatan jangka panjang yang mengalami penyebaran secara terus-menerus, sedangkan fasilitas lain di seluruh negara bagian juga melaporkan kasus infeksi ini. “Sayangnya, individu yang berisiko tinggi, termasuk penghuni fasilitas perawatan jangka panjang, semakin rentan terhadap organisme multi-resistant seperti C. auris,” kata Byers.
Menurut CDC, C. auris dapat menginfeksi kulit dan berbagai bagian tubuh. Meskipun tidak membahayakan individu yang sehat, sekitar sepertiga dari mereka yang terinfeksi C. auris meninggal.
Siapa yang Terinfeksi Jamur?
Menurut CDC, peneliti melihat data dari departemen kesehatan negara dan lokal yang mengidentifikasi orang-orang yang terinfeksi jamur antara tahun 2016 hingga 31 Desember 2021. Mereka juga melihat orang-orang yang “terkolonisasi,” yang berarti mereka terinfeksi, namun tidak menunjukkan gejala apapun, tetapi dapat menularkannya kepada orang lain yang mungkin lebih rentan.
Dari tahun 2019 hingga 2021, terjadi peningkatan yang signifikan dalam jumlah kasus infeksi jamur. Terdapat 756 kasus pada tahun 2019, 1.471 kasus pada tahun 2020, dan kemudian 1.471 kasus lagi pada tahun 2021, yang menunjukan peningkatan sebesar 95% dari tahun sebelumnya.
Menurut studi baru, ditemukan bahwa persentase individu yang tidak terinfeksi oleh jamur tetapi terkolonisasi meningkat sebesar 21% pada tahun 2020 dibandingkan dengan 2019, dan sebesar 209% pada tahun 2021, dengan peningkatan menjadi 4.041 pada tahun 2021 dibandingkan dengan 1.310 pada tahun 2020. Selain itu, studi tersebut mengungkapkan bahwa C. auris telah diidentifikasi di lebih dari 50% negara bagian AS.
Baca juga: Gelombang Baru Demam Babi di Indonesia!
Yang paling mengkhawatirkan adalah peningkatan jumlah sampel jamur yang kebal terhadap pengobatannya.
Menurut Dr. Waleed Javaid, seorang ahli epidemiologi, ahli penyakit menular, dan direktur pencegahan dan pengendalian infeksi di Mount Sinai Downtown di New York, temuan-temuan baru-baru ini memprihatinkan. Namun, ia tidak ingin menimbulkan kepanikan bagi masyarakat yang telah melihat video game “The Last of Us.” Ia menjelaskan bahwa C. auris adalah infeksi yang biasanya menyerang individu yang sangat sakit dengan masalah medis lainnya, dan tidak mungkin menjadi kekhawatiran bagi orang yang sehat. Meskipun jamur ini menyebar ke masyarakat, Javaid menjamin bahwa individu yang sehat tidak mungkin terpengaruh.
Tantangan utama adalah menghentikan jamur ini menyebar ke pasien di unit perawatan intensif rumah sakit. Sayangnya, C. auris memiliki kemampuan untuk mengkolonisasi bukan hanya individu yang berkontak dengan jamur, tetapi juga ruangan pasien.
Baca lebih lengkap ulasan tentang Kesehatan Lingkungan: Isu Terbaru 2023.
Temukan pengetahuan lebih lanjut mengenai kesehatan dan diskusikan berbagai masalah medis bersama rekan sejawat se-Asia-Pasifik di Docquity Academy.
Referensi
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2023, March 20). New Antibiotic-Resistant Fungus, Cauris, Detected in United States. Retrieved from https://www.cdc.gov/media/releases/2023/p0320-cauris.html
- Fernandez, M. (2022, February 2). CDC: Fungal infection Candida auris has alarming spread. https://www.nbcnews.com/health/health-news/cdc-fungal-infection-candida-auris-alarming-spread-rcna75477
Tentang Docquity
Docquity adalah platform aman dan terpercaya, yang menghubungkan 400.000 lebih nakes profesional di Asia secara real-time. Docquity membantu dokter belajar dan berkembang dengan menyediakan aplikasi seluler di mana dokter dapat berbagi wawasan, membahas kasus klinis, mengikuti webinar, mendapatkan kredit CME/CPD, dan lainnya!