Infeksi saluran kemih (ISK) yang disebabkan oleh E. coli sangat umum di negara-negara Asia Tenggara, namun penelitian mengenai prevalensi E. coli pada ISK masih sangat kurang di wilayah ini. Myanmar memiliki tingkat prevalensi tertinggi dari ISK yang disebabkan oleh E. coli yaitu sebesar 94% dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya, sedangkan Brunei memiliki tingkat prevalensi terendah sebesar 1,18%. Selain itu, Vietnam memiliki jumlah isolat E. coli tertinggi, mencapai lebih dari 48%. Meskipun demikian, masih ada kurangnya data mengenai ISK yang disebabkan oleh E. coli di Asia Tenggara.1
Studi terbaru menunjukkan bahwa lebih dari setengah juta kasus ISK setiap tahun di Amerika Serikat (AS) berhubungan dengan bakteri E. coli dalam daging mentah yang dijual di toko bahan makanan. Dengan pendekatan genomik untuk melacak asal infeksi E. coli, peneliti memperkirakan hingga 480.000 – 640.000 kasus ISK mungkin disebabkan oleh bakteri yang berasal dari makanan setiap tahun. Studi ini memiliki implikasi penting bagi supplier makanan dan lembaga yang berwenang untuk pengawasan pangan.2
Wanita cenderung lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih (ISK), yang umumnya diobati dengan antibiotik. ISK dapat memengaruhi sistem kemih, yang meliputi ginjal, kandung kemih, dan uretra. Jika disebabkan oleh bakteri E. coli, ISK dapat bervariasi dari infeksi kandung kemih hingga infeksi aliran darah yang parah dan dapat mengancam jiwa. Sebuah studi yang dilakukan pada Maret 2022 menemukan bahwa ISK menyebabkan lebih dari 1 juta kunjungan ke unit gawat darurat dan 100.000 rawat inap setiap tahun di AS.
Cindy Liu, seorang profesor kedokteran okupasi di Universitas George Washington dan salah satu penulis studi tersebut, memperingatkan bahwa orang sering kali meremehkan dampak infeksi kandung kemih, yang merupakan pintu masuk infeksi ke ginjal dan juga peredaran darah.
Hubungan antara Infeksi Saluran Kemih dan Daging Mentah
Para peneliti mengidentifikasi dan menganalisa bakteri varian E. coli yang dikumpulkan dari daging ayam, kalkun, dan babi mentah. Mereka membandingkan strain dengan sampel urin dan darah dari pasien yang dirawat di rumah sakit karena ISK. Setelah pemeriksaan genomik, mereka mendeteksi DNA dalam strain daging mentah tersebut berkontribusi terhadap 8% infeksi saluran kemih.
Apa artinya?
Meskipun E. coli menyumbang sekitar 8% dari kasus ISK setiap tahunnya, sebagian besar supplier tidak mendapatkan pengawasan yang tepat di Amerika Serikat. Sebaliknya, program pemantauan berfokus pada mendeteksi E. coli tertentu yang dapat menyebabkan diare, seperti E. coli O157: H7. Tidak ada regulasi terhadap seberapa banyak ISK yang disebabkan oleh E.coli pada daging mentah dan hingga derajat keparahannya.
Akibat tidak ada regulasi mengenai E.coli pada daging mentah yang dapat menyebabkan ISK, daging tersebut dapat melewati sistem pengawasan karena tidak berbahaya bagi manusia.Walaupun tidak langsung, namun jenis E.Coli dapat menyebabkan ISK di kemudian hari. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada lembaga pengawas negara untuk memberikan kebijakan untuk mencegah masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan.
Identifikasi bakteri ini juga dapat dilakukan pada patogen yang lebih berbahaya sebelum masuk ke peredaran masyarakat untuk mencegah terjadinya wabah. Oleh karena itu tindakan pencegahan yang tepat perlu dilakukan untuk mengeliminasi bakteri sebelum di konsumsi.
Baca juga: Penyebaran Masif Infeksi Jamur yang Mematikan
Kesimpulan2,3
Studi ini menekankan pentingnya untuk selalu waspada terhadap bahaya yang terkait dengan penanganan daging mentah. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penting untuk mengurangi penularan bakteri, yang dapat dicapai dengan mengikuti langkah-langkah seperti mencuci tangan dan membersihkan permukaan sebelum menangani produk daging mentah, membuang kemasan yang telah bersentuhan dengan daging mentah dengan tepat, serta memastikan daging dimasak dengan matang. Selain itu penting untuk menyadari bahwa ISK dapat disebabkan oleh berbagai sumber diluar penyebab makanan. Oleh karena itu, mengambil tindakan pencegahan untuk meminimalkan risiko ISK dari semua sumber yang memungkinkan sangat penting.
Baca lebih lengkap ulasan tentang Kesehatan Lingkungan: Isu Terbaru 2023.
Temukan pengetahuan lebih lanjut mengenai kesehatan dan diskusikan berbagai masalah medis bersama rekan sejawat se-Asia-Pasifik di Docquity Academy.
Referensi
- Rosero JA, Alvarez JM, Soriano HJ, Rose J, Raymundo CJ, Morales KO, Lirio MR. Prevalence of Escherichia coli in the Community Acquired Bacteremic UTI in Southeast Asian Countries: A Mini-Review. Asian Journal of Biological and Life Sciences. 2021 May;10(2):269.
- Rodriguez A. More than half a million UTIs linked to contaminated meat in U.S. each year, study finds. USA Today. [Cited: 29 March 2023]. Available from: https://www.usatoday.com/story/news/health/2023/03/23/uti-bladder-infections-linked-e-coli-meat/11509214002/
- Sullivan K. Bacteria From Meat May Cause Nearly Half a Million UTIs in the US Every Year. [Cited: 06 April 2023]. Available from: https://www.health.com/bacteria-from-meat-uti-7370704
Tentang Docquity
Docquity adalah platform aman dan terpercaya, yang menghubungkan 400.000 lebih nakes profesional di Asia secara real-time. Docquity membantu dokter belajar dan berkembang dengan menyediakan aplikasi seluler di mana dokter dapat berbagi wawasan, membahas kasus klinis, mengikuti webinar, mendapatkan kredit CME/CPD, dan lainnya!